TAMIANG LAYANG- Sebelum Pilkada Bartim 2024, Pemerintah Kabupaten Barito Timur melalui Dinas Komunikasi Informasi, Persandian, dan Statistik (Diskominfosantik), tengah mengintensifkan upaya untuk menanggulangi penyebaran berita palsu atau hoaks.
“Kami, Diskominfo Bartim, berkomitmen untuk menangani permasalahan hoaks dengan melakukan pemantauan media dan media sosial secara aktif. Jika kami menemukan konten yang merugikan dan melanggar aturan, kami akan mengevaluasi dan mengambil langkah untuk menghapus atau menariknya,” kata Kepala Diskominfosantik Bartim, Dwi Aryanto, baru-baru ini.
Menurutnya, langkah ini sebagai respons terhadap kekhawatiran akan potensi gangguan informasi yang dapat mempengaruhi stabilitas sosial di Kabupaten Barito Timur. Dwi juga menyebut bahwa pihaknya tengah mempersiapkan diri dengan mengikuti pelatihan aplikasi monitoring sistem deteksi konten dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), lembaga pemerintah yang fokus pada keamanan informasi dan keamanan siber.
“Dengan bergabung dalam sistem patroli siber nasional, kami berharap dapat lebih responsif dalam menanggapi konten-konten negatif, terutama yang berkaitan dengan pemilu, termasuk Pilkada Bartim 2024. Diskominfosantik Bartim akan melakukan pemantauan secara aktif dan segera mengambil langkah penanganan jika ada konten yang melanggar aturan atau berpotensi menimbulkan keresahan,” jelas Dwi.
Diskominfosantik Barito Timur telah menjalin kemitraan dengan sistem deteksi konten BSSN serta menunjuk petugas pengelola hoaks Barito Timur, yaitu M Yudha Maulana, Zulkifli, dan Sulidia Eka Setiano. “Nama-nama petugas pengelola hoaks Kabupaten Barito Timur telah disampaikan ke Diskominfosantik Provinsi Kalteng di Palangkaraya,” tegas Dwi.(ist)
623 total, 3 kali dibaca hari ini